Rabu, 20 Maret 2013

Ku ingin bercerita...

HARMONI CINTA.

Rahasia kalbu, diawal bagai malu-malu, rupanya hati ini berdecak kagum. Sadar diriku, ada sosok tegap berbadan padat berbaju putih bilang, "sini kubawakan tasnya."

Suara merdu, rasanya penuh kasih, bikin badan melayang. Enggan rasanya menolak. Tak kuasa hati berdiam. Darah melonjak ke ubun-ubun. Bagai bayi terkena hisapan 'palasik'.

Keesokannya, ada topeng monyet menari, dia datang lagi. Tegak perkasa mengawasiku. Seakan tak mau jauh dariku. Siapa dia? Darah melonjak lagi. 

Dua hari berikutnya, bagai tersengat listrik, tangan halus lembut membelai dan hinggap di kepalaku. Kaku. Pucat. Pasi. Berpasang-pasang mata pura-pura tak melihat. Kukabur, kulari, menghela napas, membuang rona merah muda di pipi.

Begitu romantisnya. Terasa harmoni kasih sayangnya. Terakhir sekali kejujuran keluar dari sudut bibirnya. Pinangan disampaikan dan seketika bagaikan pelangi sehabis hujan hati ini tak menentu. Kilatan matanya bagai menghujam jantung. Manis senyumnya membuat nadi berhenti. 

Pinangan disampaikan. Segala menjadi dan segala terjadi. Tak ingin rasanya berpisah dan menanti waktu tiba dengan kesendirian. Tak ingin berpisah....

Sampai jumpa cinta dan senyuman terindah, lambaian tangan, serta untaian doa di hati. Kan kunanti waktu tiba sampai akhirnya bersama merajut cinta.

 

November, 2012 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar