Selasa, 23 Juli 2013

#cerpen dadakan 1

-Dia Tak Suka Cinta Gila-

Pernahkah kalian merasakan hancur? Hancur sekali. Jika hati ini tampak oleh mata, mungkin bentuknya sudah tak jelas. Hancur lebur. Bagaimana tak hancur lebur? Ini kali ketiga aku ditipunya. Ya, benar! Dia menipuku, aku mau saja ditipu olehnya, dan sekarang sudah tiga kali aku tertipu.

Kupikirkan kembali, tapi tak dapat kucapai, aku tak bisa berpikir. Hatiku luluh lantah melihat apa yang kulihat tadi siang itu. Sepasang mata ini tak mungkin berdusta. Aku pun tak mau mencubiti pipiku seperti anak ABG yang sedang memastikan bahwa yang dialaminya itu tak salah. Usiaku sudah 28 tahun. Sudah delapan tahun kuhabiskan waktu dengannya. Sejak saat itu, walaupun aku sudah ditipu tiga kali, perasaanku tak berubah. Cinta. Mungkin hampir gila. Atau ini yang dikatakan cinta gila? Aku tergila-gila padanya yang sudah tiga kali menipuku. Sudah berulang kali kukatakan, aku ditipu dan aku tak bisa atau tak mau sadar.

Apakah kali ini aku sadar? Melihatnya bergandengan tangan dengan seorang perempuan yang begitu cantik. Ya, dia cantik bahkan lebih cantik dariku yang seorang model majalah ternama di kota ini. Aku tidak hanya melihatnya bergandengan tangan, kuikuti mereka dan mereka masuk ke salah satu toko perhiasan. Perempuan cantik itu dengan entengnya memilih sebuah cincin. Seperti cincin kawin. Aku tak salah itu seperti cincin kawin. Kawin? Bagaimana bisa dia ingin menikahi perempuan lain? Padahal sebulan yang lalu dia menangis-nangis di depanku karena ingin menikahiku. Ya, dia berjanji menikahiku setelah dua kali menyelingkuhiku dengan dua perempuan berbeda. Saat itu aku percaya, mungkin dia sudah insaf tak mau berselingkuh lagi dan mengakhiri pencarian cintanya bersamaku yang sudah delapan tahun dipacarinya.

Setelah memilih cincin, mereka pindah ke sebuah toko jasa pembuatan undangan. Hatiku semakin berkecamuk tapi entah kenapa aku tak bisa menghampirinya untuk sekadar menampar wajahnya atau memberikan senyuman yang menyakitkan. Aku tak bisa. Aku hanya mengekori mereka dan aku berakhir dengan sakit. Sakit sekali. Hancur. Aku hancur.

Padahal sebulan yang lalu setelah dia menangis meminta aku mau menikah dengannya, aku bahagia sekali. Aku memberi kabar kepada orang tuaku bahwa dia akan datang bersama keluarganya untuk melamarku. Lalu, hari-hari kami sangat membahagiakan. Ini itu kupersiapkan dan dia tampak serius. Lalu kini, apa maksudnya??

treeeng triiiing trooonggg...

Ponselku berbunyi, ada pesan masuk darinya, pria penipu. Di pesan itu tertulis, "sayang, coba buka emailmu. aku baru saja mengirim undangan."

Apa maksudnya? Dia mengirim undangan. Undangan siapa? Hatiku semakin hancur dan jari-jemariku tak kuasa untuk membalas pesan darinya. Aku beranjak, menyalakan komputer jinjingku dan mengawasi detik demi detik internet tersambung. Tersambung dan kucek emailku.

Jelas sekali, bagai disambar petir, air mengalir deras di pipiku, dan rasanya ingin mati seketika. Undangan berwarna ungu tua campur silver dengan jelas terpampang. Namanya bukan namaku. Nama yang tak kukenal. "Prayudha & Anyelir"  Anyelir? Itukah nama perempuan tadi siang? Nama yang cantik secantik orang yang tadi siang bergandengan dengannya.

treeeng triiing trooong...
Ponselku berbunyi dan kali ini panggilan masuk dari nomor yang tak kukenal.

"Assalamualaikum", kataku sedikit berbisik
"Walaikumsalam, maafkan aku, Melati. Aku tak bisa menepati janji untuk menikahimu karena kau terlalu lemah sebagai perempuan. Kau terlalu tergila-gila padaku. Bahkan setelah tiga kali kuselingkuhi dan kau selalu memaafkanku. Aku tau kau melihatku dan aku sadar kau terlalu lemah. Aku tak butuh perempuan pengalah dan lemah. Aku butuh perempuan yang kuat dan berani berkata benar ketika aku salah. Maafkan aku, aku tak bisa hidup bersamamu. Sekiranya berkenan, hadirlah dipernikahanku minggu depan. Assalamualaikum", kata Prayudha dengan tegas bahkan aku tak pernah mendengar dia setegas itu dan langsung mengakhiri pembicaraan yang bahkan aku tak bisa berkata apapun untuk menjawabnya.

Aku terdiam, ponsel terjatuh begitu saja, dan aku pun terkulai lemas. Ternyata aku benar-benar lemah dan aku hancur karena kelemahanku. Ternyata dia tak butuh perempuan dengan cinta gila.

.....
   

RUMAH

Rumah yang mana?Apakah rumah di kala menghabiskan masa kecil dan remajamu? Apakah rumah yang dibangun pangeran untukmu?

Rumah, di mana pun itu, menurut siapa pun mungkin, adalah sebuah tempat kembali yang begitu aman, nyaman, dan tenang. Rumah tempat kembali. Tempat pulang yang penuh kenangan masa kecil dan tempat merenda kebahagiaan bersama pangeran tercinta.

Rumah yang mana?
Rumah masa kecil dan masa remaja bisa dipastikan tak akan lekang oleh zaman. Selalu teringat kisah-kisah bersama. Menyimpan sejuta gejolak. Ketika rindu memuncak, pulanglah. Pulang ke rumah, mengulang kenangan-kenangan itu. Rumah masa kecil begitu indah.

Rumah yang satunya?
Perempuan mana yang tak senang memiliki istana baru. Istana baru tempat merajut cita bahagia bersama pangeran dan putra-putri kecil. Rumah yang katanya 'istana' menyimpan kenangan ketika mahligai rumah tangga dirajut. Rumah ini pun begitu nyaman sehingga perempuan-perempuan harusnya menjaganya sebaik mungkin. Rumah inilah nantinya akan menjadi tempat kembali putra-putri yang sudah beranjak dewasa ketika mereka rindu akan pulang. Seperti, rumah masa kecil dan remaja yang begitu indah.

Rumah yang mana? Rumah tempat kembali paling nyaman dan aman.

Kamis, 16 Mei 2013

Resep: Ayam Goreng Balado

Ibu-ibu yang rajin masak pasti udah ga asing deh sama yang namanya ayam goreng. Tapi ga apa-apa deh ya, saya coba rekam ulang lagi di blog ini... selamat mencoba, semoga berhasil ^^

Bahan-Bahan:
1. Ayam
2. Cabe merah
3. Bawang merah
4. Bawang putih
5. Lengkuas
6. Jahe
7. Tomat
8. Garam
9. Buah Pala
10. dan tentunya minyak goreng
(oiyaa, boleh juga dicampur tahu, tempe, kentang, pete, jengkol, atau pun terong)

Mari mulai:
1. Ayam yang sudah dipotong-potong direbus terlebih dahulu. Masukkan ayam, lengkuas, jahe, dan buah pala. Rempah-rempahnya dihaluskan dulu. Tunggu sampai rebusannya empuk dan menyerap. Oiya, air kaldu ayamnya jangan dibuang...
2. Giling sebagian bawang merah dan bawang putih sampai halus. Setelah itu cabe merah. Jangan lupa dikasi garam.
3. Sebagian bawang merah dan bawang putih yang lain di iris tipis, begitu juga dengan tomatnya.
4. Panaskan minyak goreng. Tumis irisan bawang merah dan bawang putih sampai wangi, lalu masukkan tomat. Kemudian masukkan cabe yang sudah digiling tadi dan masak sampai mateng atau berubah warna. hati-hatiii ya buuu, jangan sampe hangus. Rasakan garamnya. Setelah cabe sedikit mateng masukkan kaldu ayam td lebih kurang 3-4 sdm saja.. Tunggu deh sampe cabenya mateng dan diamkan sebentar..
5.Masukkan ayam ke dalam cabe goreng tadi. Tadaaaa....
6. Sajikan deh.....

 

Hanun dan Ujian-Nya


Listrik padam. Tepat di saat Hanun sedang menyelesaikan beberapa soal yang akan diberikan kepada siswa-siswi tercinta di ujian kenaikan kelas dua minggu lagi. Di hari-hari sebelumnya, Hanun telah menyelesaikan 33 soal pilihan berganda dari 40 soal. Dan kini, 33 soal itu hilang, lenyap, bagai ditelan bumi. Berlebihan sih, hanya ditelan si alat canggih berbahasa dunia ini. Penyebabnya adalah listrik yang padam secara tiba-tiba dan Hanun tidak menggunakan batrai pada alat canggih itu. Biasanya alat canggih ini secara otomatis menyimpan dokumen apapun, tetapi tidak untuk malam ini. Dokumen tidak dapat dibuka. Diutak-atik. Tetap lenyap. Hilang. Tidak ditemukan. Hanun termangu. Terpaku. Terdiam sejenak. Hanun berusaha mendengarkan bisikan kata hatinya. Sisi yang satunya, hatinya berang. Hanun ingin mengamuk. Hanun uring-uringan karena soal ini harus dikumpulkan dalam hitungan 1x24 jam. Sementara ia tidak memiliki banyak waktu. Belum lagi mendengar tangisan si cantik, Annisa. Annisa adalah buah cinta pertama Hanun bersama Mas Alif. Annisa berusia 18 bulan. Masih dini baginya kehilangan perhatian bunda yang acapkali tercurah kepada tugas-tugas sekolah. Apalagi Mas Alif sudah dua minggu ini keluar kota karena tugas kantor. Hanun tidak tega mendengar tangisan Annisa. Annisa pasti terbangun. Mungkin ngompol atau BAB atau kehausan. Hatinya kembali terusik, ia seorang ibu yang terlalu sering mengabaikan anaknya. Hatinya yang berang tadi dirasuki oleh setan. Hanun menghela napas berat. Malas dan akhirnya ia beranjak ke kamar menemui Annisa. Basah ternyata dia ngompol. Mengganti dan meniduri Annisa. Beberapa saat berlalu, Annisa terlelap. Sisi hatinya masih saja bengkak. Merah. Emosi masih saja merajainya. Hanun berusaha mengutak-atik kembali. Namun nihil. Tidak bisa dibuka, begitu keterangan dari si alat canggih itu. Samar-samar di sisi lainnya, Hanun seolah mendengar bisikan kebenaran. Hanun, solatlah dulu. Begitu bisikan itu meminta Hanun menjalankan kewajiban yang seharusnya tidak ditunda-tunda olehnya. Sisi hati yang berang ikut-ikutan berbisik, Hanun, cari dulu, pasti ada. Waktu isya masih lama. Bisikan yang akan menjerumuskan Hanun kejalan yang buruk. Lembah hitam. Bip. Bip. Bip. Bip… ponsel Hanun yang canggih berbunyi. Ada pesan masuk. ‘lelaki idamanku’ itu nama yang terpampang dilayar ponsel canggihku. Hanun menyambarnya. Hatinya yang berang merasa menang karena Hanun mengulur waktu solat. Saat ini Hanun kalah. “Jangan lupa solat, bidadariku. Sesungguhnya solat itu akan membantu kamu dari kesulitan apapun. Selamat Malam.” Begitu isi pesan yang dikirim Mas Alif. Seketika ada rasa haru. Hanun bergegas. Berwudhu. Solat. Berdoa. Hanun melipat dengan rapi mukena dan sajadah yang digunakannya. Sambil berjalan ke arah alat canggih yang membuatnya berang, Hanun tertegun. Tiba-tiba ia terduduk. Terkulai lemas. Hatinya yang sedari tadi bergulat dan dia membenarkan hati yang berang. Padahal hati yang satunya lagi, hati yang sangat tenang, diabaikan oleh Hanun. Hanun meraba dadanyanya. Ada sesal terasa. Sesal teramat dalam karena ia mengikuti kemarahan, keberangannya. Hanun merunut kembali hari-hari pada saat dia menenggelamkan dirinya pada tugas sekolah. Menyelesaikan soal ujian untuk siswa-siswinya. Annisa, gadis cantik itu selalu menangis karena kehausan, karena kegerahan, karena popoknya belum diganti sesegera mungkin oleh Hanun, bundanya. Hanun mengabaikan anaknya karena tugas sekolah. Padahal Hanun menyayanginya. Hanun tidak meluangkan waktu untuk anaknya setelah pulang sekolah. Walaupun sebelumnya Hanun selalu mendahulukan Annisa dibandingkan tugas-tugas lainnya. Hanun juga tersentak ketika ia ternyata juga mengabaikan panggilan adzan. Ia tidak menyegerakan solat demi menyelesaikan soal-soal ujian itu. Hanun menunda-nunda waktu solatnya. Hanun menjauhkan diri dari kewajiban yang harusnya didahuluinya, tetapi diabaikannya. “Ini ujian-Nya”, bisik Hanun sambil tertunduk menyesal. “Ini semua rencana-Nya”, bisik Hanun lagi kepada dirinya sendiri. Hanun menyadari bahwa Allah mengujinya agar ia sadar untuk tidak mengabaikan kewajibannya sebagai muslimah yang baik dan sebagai ibu yang soleha. Listrik padam dan dokumen lenyap. “Ini ujian-Nya,” sekali lagi Hanun berbisik. Hanun mulai menegakkan kepalanya. Sadar bahwa Allah sayang padanya dari ujian yang diberikannya. Hanun mulai mengulang kembali soal-soal tersebut hingga subuh datang. Empat puluh soal selesai dalam satu malam. Dan sebelumnya, berhari-hari empat puluh soal itu tidak kunjung selesai. Kini ketika dia sadar. Dia menjalankan kewajibannya dengan segera, Allah memberikan kekuatan dan bantuan. Soal-soal selesai dan Hanun dapat mengumpulkannya tepat waktu. Di mana kesadarannya selama ini. Ketika Annisa menangis, ia mengeluh. Ketika adzan berkumandang, ia acuh. Soal-soal lenyap padahal waktunya sudah terbuang dengan percuma. Allah menguji kesabaran dan kesadaran Hanun. Dan kini, Hanun sadar bahwa ia telah khilaf. Hanun naik kelas dihadapan Allah karena ketika sadar, ia melakukan yang terbaik untuk anaknya, untuk siswa-siswinya, dan untuk-Nya Sang Maha Besar.

semangaaaat



PERJUANGAN itu adanya diawal, berjuang dan berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

 SABAR dan DOA adalah kunci setelah melaksanakan perjuangan yang maksimal.

IKHLAS adalah hal yang harus selalu ada ketika seseorang sudah berjuang, berusaha, bersabar, dan berdoa. Jangan pernah menyesal jika kebaikan belum berpihak kepada anda. Toh, anda sudah berjuang, berusaha, bersabar, dan berdoa. Ada jalan lain dibalik keIKHLASan Anda!

PENYESALAN itu datangnya diakhir ketika seseorang tidak berani untuk beranjak, melangkah, bahkan berlari demi memperjuangkan suatu hal.


tetaplah bersemangat menjalani kehidupan di dunia ini dan banyaklah berbuat baik demi kehidupan diakhirat nanti. dunia boleh dikejar, namun akhiratlah yang utama. :D

dan CINTA



ini hati punya siapa?
diam-diam memunculkan nada
ada alaram bergetar dari lubuk hati
menggetar pelan, kencang, semakin kencang

dan CINTA ini punya siapa?
sengatan menyela di seluruh jiwa.
punya dia? dianya untukknya.
bukan aku. 
dan CINTA tercekat di batang leher.
mulut kaku kelu.
dia sudah ada dianya.
aku?
ini hati punya siapa?
ini cinta punya siapa?

dan CINTA hanya ada di dalam hati
cinta walau di hati, tetap cinta!

walau tak terungkap
dan CINTA tetap CINTA

Tugas Metode Pembelajaran Inovatif


NOTE: Metode diambil dari beberapa metode yang ada dan pengembangannya dilakukan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan.

1.Metode Ceramah dan Latihan
Nama Metode : Ceramah dan Latihan (Training)
•Ceramah digunakan seorang guru untuk menerangkan pelajaran kepada murid-muridnya. Metode ceramah dilakukan selama +/- 15 menit dan selanjutnya menggunakan metode latihan.
•Latihan (training) digunakan untuk melatih dan melihat pemahaman siswa.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menjelaskan secara singkat materi yang telah dipersiapkan selama +/- 15 menit. Materi yang digunakan misalnya, menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif.
•Materi disajikan dengan menggunakan laptop dan infocus.
•Guru memaparkan materi tentang paragraf yang berkaitan dengan materi.
•Guru menampilkan dua paragraf bertema sama tetapi berbeda pola.
•Guru menunjuk siswa secara acak untuk menemukan gagasan utama dari salah satu paragraf yang ada dan siswa selanjutnya untuk paragraf yang lain.
•Guru meminta siswa menarik kesimpulan dari jawaban yang telah ditemukan.
•Guru memperjelas perbedaan antara paragraf tersebut dan mengenalkan materi paragraf induktif dan deduktif dari bentuk paragraf yang ada.
•Guru menugasi siswa mencari gagasan utama, menentukan bentuk paragrafnya, menemukan frasa nominalnya, dan menentukan kalimat penjelas dalam beberapa contoh paragraf yang tersedia di buku paket atau buku pendukung lainnya. Selama latihan, siswa masih dapat bertanya dan melihat catatan.
Evaluasi :
•Setelah berlatih, guru memberikan uji coba tertulis kepada seluruh siswa.
•Guru memberikan sejumlah paragraf yang berbeda-beda dan siswa harus menentukan gagasan utama, bentuk paragrafnya, frasa nominalnya, dan kalimat penjelas
•Siswa tidak diperbolehkan bertanya dan melihat catatan.
•Siswa harus mengumpulkan tugasnya ke meja guru tanpa menunggu siswa lain menyelesaikan tugas.
•10 siswa yang dapat menyelesaikan tugas terlebih dahulu akan mendapatkan 5 poin dan apabila mampu mengumpulkan 100 poin, guru akan menambah 1 angka untuk ditambahkan dengan angka lain pada penilaian akhir.

2.Metode Sosiodrama dan Diskusi
Nama Metode : Sosiodrama dan Diskusi
•Metode ini dikatakan sama dengan role playing. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
•Metode diskusi dilakukan untuk menanggapi dan mengkritisi hasil pementasan yang dilakukan.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Metode ini dapat dilakukan pada materi pementasan drama.
•Guru menjelaskan sedikit tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan dalam pementasan drama
•Guru membagi siswa secara acak ke dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 6-9 orang.
•Kelompok siswa diminta untuk menentukan tema dan naskah yang akan dipentaskan. Naskah dapat dibuat sendiri atau disadur dari naskah atau cerita yang berkembang di masyarakat.
•Kelompok siswa berlatih menghayati peran, memahami naskah masing-masing, dan melafalkannya sesuai dengan intonasi, jeda, penekanan, mimik, dan gerak yang baik.
•Kelompok siswa harus menyelesaikan pementasan di luar jam pelajaran. Di dalam kelas, kelompok siswa tetap berlatih dan melakukan persiapan.
•Pementasan direkam ke dalam CD yang nantinya akan diputar di kelas. Pementasan tidak dilakukan secara langsung.
•Pementasan dilakukan selama +/- 25 menit.
•Setelah semua pementasan ditayangkan, kelompok siswa harus menanggapi dan mengkritisi penampilan yang telah ditayangkan. Tiap siswa hanya boleh bertanya 1 kali agar memberi kesempatan pada siswa lain.
•Guru ikut menanggapi pementasan yang dilakukan masing-masing kelompok.
Evaluasi :
•Penilaian dilakukan secara uji coba praktik dari proses persiapan, pementasan yang ditayangkan, dan penampilan perseorangan di dalam pementasan tersebut.
•Guru memberikan reward dengan cara memilih kelompok terbaik dan beberapa kategori terbaik dalam melakukan pementasan. Hal ini dapat menambah semangat siswa untuk kreatif dan inovatif dalam menyajikan sesuatu dalam bentuk yang berbeda-beda serta tertantang untuk mendapatkan reward pada pembelajaran selanjutnya.

3.Metode Time Token dan Talking Stick
Nama Metode : Time Token dan Talking Stick
•Digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan sosial siswa agar tidak mendominasi dalam pembicaraan atau diam sama sekali dan agar siswa tidak takut berbicara di depan orang banyak.
•Dengan stik atau alat lainnya, guru menggilir siswa yang akan berbicara. Siswa yang berbicara belum diketahui karena guru akan menentukan pada siswa mana stik berhenti.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Metode ini dapat dilakukan pada metode apa saja, misalnya memahami berbagai informasi dari sambutan/ khotbah dan wawancara.
•Sebelum metode dimulai, guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari +/_ 15 menit.
•Pada pertemuan sebelumnya, guru menugasis siswa membuat teks sambutan/ khotbah atau mengunduh dari internet.
•Guru membagi siswa ke dalam 2 kelompok besar, yaitu A dan B.
•Guru memainkan sebuah musik dan menjalankan stik atau alat lain ke tiap-tiap siswa, apabila musik berhenti, siswa harus siap ditunjuk untuk membacakan sambutan/ khotbah di depan kelas. Setelah itu musik dilanjutkan dan berhenti, siswa selanjutnya harus siap mencatat pokok-pokok isi , merangkum isi sambutan/khotbah ke dalam kalimat, dan menanggapi pembacaan sambutan. Khotbah. Hal ini dilakukan secara lisan dan berdiri di tempat masing-masing. Begitu selanjutnya sampai 30 menit akhir pertemuan.
•Guru menanggapi penampilan dan jawaban siswa yang telah maju.
•Guru mencatatn siswa yang telah maju dan menjawab dan tidak akan dipilih untuk pertemuan selanjutnya hingga semua siswa mendapat giliran agar siswa kuat dan tidak takut untuk menyampaikan isi pikiran dan berbicara di muka umum.
Evaluasi :
•Penilaian lisan diambil berdasarkan siswa yang berpidato dan siswa yang menanggapi pidato.
•Penilaian tertulis dilakukan dengan tes pilihan ganda dan uraian agar guru mampu menilai pemahaman siswa tentang materi. Pada tes uraian, ada pertanyaan yang meminta siswa menanggapi penampilan pidato yang telah dilakukan siswa lain. Hal ini dilakukan agar siswa yang belum mendapat kesempatan memiliki penilaian yang sama.

4.Metode Think Talk Write (TTW), Diskusi, dan Tanya Jawab
Nama Metode : Think Talk Write (TTW), Diskusi, dan Tanya Jawab
•TTW dimulai dengan membaca, menyimak, mengkritisi, dan memberi solusi. Hasil bacaan akan dipaparkan dalam bentuk presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab.
•Diskusi dilakukan dalam kelompok untuk menhasilkan laporan yang akan dipresentasikan.
•Tanya jawab dilakukan antara penyaji dan peserta tanya jawab yang ada di kelas.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan secara singkat materi yang akan dipelajari.
•Guru memberikan 5 pilihan novel yang harus dibaca oleh seluruh siswa pada akhir pertemuan sebelumnya.
•Siswa menuliskan sinopsis dan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik dari novel yang sudah dibaca.
•Guru membagi siswa ke dalam kelompok berdasarkan judul novel yang dipilih.
•Siswa menggabungkan hasil analisisnya dan mendiskusikan laporan yang akan dipresentasikan di depan kelas.
•Guru mengacak kelompok yang akan maju, tetapi seluruh kelompok harus mengumpulkan laporan di awal.
•Guru menentukan moderator dari kelompok lain.
•Kelompok siswa mempresentasikan hasil analisisnya dan melakukan tanya jawab pada seluruh siswa.
•Setiap siswa hanya memiliki 1 kali kesempatan bertanya agar memberi kesempatan pada siswa lainnya.
•Guru menanggapi hasil presentasi masing-masing kelompok dan melengkapi hasil analisis kelompok siswa.
Evaluasi :
•Penilaian tertulis diambil dari laporan dan presentasi dilakukan oleh kelompok.
•Penilaian individu diambil dari tiap siswa yang menjawab, bertanya, dan menanggapi,
•Moderator mendapat tambahan nilai apabila melakukan tugas dengan baik.
-Penilaian tertulis dengan tes jawaban langsung untuk melihat pemahaman siswa dan menambah nilai.

5.Metode Teams Games Tournament (TGT)
Nama Metode : Teams Games Tournament (TGT)
•Digunakan untuk memunculkan suasana pembelajaran yang berbeda dan menyenangkan.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan secara singkat materi yang akan dipelajari.
•Metode ini dapat digunakan pada sebuah materi yang santai, misalnya mengungkapkan pokok-pokok isi teks dengan membaca cepat 300 kata per menit.
•Guru membagi kelompok per urutan posisi tempat duduk siswa.
•Masing-masing siswa dituntut untuk membaca sebuah artikel, cerpen, atau esai yang telah disediakan dan guru menentukan waktu masing-masing siswa untuk membaca bacaan tersebut. Setelah waktu habis, bacaan dilanjutkan siswa lainnya
•Guru akan melihat sebarapa banyak bacaan yang dibaca kelompok siswa.
•Tiap siswa harus mengingat pokok-pokok isi bacaan yang dibacanya dan menyimak bacaan yang dibaca oleh temannya.
•Setelah semua kelompok selesai membaca, guru memberikan sejumlah pertanyaan pada tiap siswa dalam kelompok.
•Kelompok yang paling banyak membaca dan banyak menjawab dengan benar akan mendapat reward dari guru berupa tambahan poin 2 untuk masing-masing siswa dalam kelompok.
•Metode yang menyenangkan ini akan membuat siswa lebih santai dalam menyimak dan menjawab pertanyaan yang diberikan serta siswa-siswa akan semangat mendapatkan reward dari guru.
Evaluasi :
•Guru melakukan penilaian dari hasil membaca intensif masing-masing siswa dan jawaban benar atas hasil menyimak yang baik.

6.Metode Think Pairs Share (TPS)
Nama Metode : Think Pairs Share (TPS)
•Metode ini diberikan kepada siswa dan berkelompok dengan cara berpasangan sebangku, presentasi, dan kuis individual.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan secara singkat materi yang akan dipelajari.
•Guru menugasi siswa untuk membaca kumpulan buku hikayat yang sudah disiapkan.
•Guru menugasi siswa untuk mecari ciri hikayat sesuai dengan hasil membaca, menemukan unsur intrinsik, dan menceritakan kembali isi hikayat tersebut di depan kelas.
•Setelah siswa selesai menganalisis, siswa diminta berpasangan dengan teman sebangku, bertukar hasil kerja dan mendiskusikannya, kemudian kertas kerja dikembalikan.
•Seluruh siswa diberikan kesempatan untuk menceritakan kembali isi hikayat di depan kelas dan beberapa hal penting yang telah dianalisis. dengan cara membaca intensif dan nyaring.
Evaluasi :
•Penilaian individu diambil dari tugas analisis hikayat dan pemaparan di depan kelas.
•Penilaian tes tertulis dilakukan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi, perhatian siswa pada pemaparan siswa lainnya, dan tanggapan terhadap pemaparan siswa lainnya.

7.Metode Cooperative Script
Nama Metode : Cooperative Script
•Metode ini digunakan dengan membuat kelompok kecil, membahas materi yang dipelajari, siswa membuat rangkuman dari sesuatu yang dilakukan teman kelompok, menanggapi, dan bertukar peran.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan secara singkat materi yang akan dipelajari.
•Metode ini dapat digunakan pada materi menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik sendiri.
•Guru membagi siswa ke dalam kelompok masing-masing 4 orang.
•Dua orang dalam kelompok melakukan wawancara dengan tema yang sudah ditentukan. Dua orang lainnya di dalam kelompok berperan sebagai pendengar. Pendengar menyimak dan mencatat hal-hal penting dalam wawancara yang dilakukan teman secara individu.
•Siswa bertukar peran melakukan wawancara dengan topik berbeda.
•Guru berkeliling menilai kegiatan wawancara yang dilakukan oleh siswa.
•Siswa dalam kelompok saling menanggapi, mengoreksi, dan mengkritisi kegiatan wawancara yang dilakukan.
Evaluasi :
•Penilaian tertulis diambil dari laporan siswa dari hasil kegiatan wawancara.
•Penilaian lisan diambil dari kegiatan wawancara dan diskusi singkat yang dilakukan kelompok siswa.

8.Metode Pembelajaran Langsung (Direct Learning), Ceramah, dan Tanya Jawab
Nama Metode : Pembelajaran Langsung (direct learning), Ceramah, dan Tanya Jawab
•Pengetahuan yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung.
•Ceramah digunakan seorang guru untuk menerangkan pelajaran kepada murid-muridnya. Metode ceramah dilakukan selama +/- 15 menit.
•Tanya jawab dilakukan antara siswa dan guru.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara lengkap agar materi dapat dipahami sebaik mungkin.
•Metode ini dapat digunakan misalnya pada materi menulis surat dagang dan surat kuasa.
•Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pemahaman terhadap materi.
•Guru menugasi siswa membuat sebuah surat dagang dan surat kuasa.
•Guru membimbing siswa dalam membuat surat dagang dan surat kuasa.
•Setelah selesai, siswa saling mengoreksi surat dagang dan surat kuasa yang dibuat oleh teman sebangkunya.
Evaluasi :
•Guru mengambil penilaian berdasarkan hasil surat dagang dan surat kuasa yang diselesaikan siswa dan pengoreksian yang dilakukan siswa terhadap surat dagang dan surat kuasa teman sebangkunya.
•Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian.

9.Metode Jigsaw
Nama Metode : Jigsaw
•Metode ini dimulai dari pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok, dan mengerjakan tugas materi yang diberikan oleh guru.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi.
•Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar bersama. Di tiap kelompok memiliki satu anak yang masuk ke dalam urutan 5 besar untuk menjadi asisten yang akan sama-sama belajar dan membimbing teman-teman lainnya.
•Siswa 5 besar berkumpul ke dalam kelompok asli dan membahas tentang materi yang akan dipelajari di kelompok belajar awal.
•Siswa yang masuk 5 besar kembali ke kelompok awal dan mengajarkan teman-temannya tentang penulisan resensi.
•Wakil dari kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang penulisan resensi buku.
Evaluasi :
•Penilaian diambil dari tugas kelompok yang telah diselesaikan.
•Penialaian juga diambil dari tes tertulis berupa pilihan ganda dan uraian.

10.Metode Student Teams Achievement Division (STAD)
Nama Metode : Student Teams Achievement Division (STAD)
•Salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, membuat kelompok, diskusi bahan belajar, sajian presentasi, dan kuis individual.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya materi menulis proposal untuk berbagai keperluan.
•Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara acak.
•Siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan mempersiapkan penulisan proposal.
•Guru meminta siswa menuliskan proposal yang nantinya akan diajukan kepada organisasi sekolah. Kelompok yang proposalnya diterima akan mendapatkan tambahan 5 poin untuk tiap siswa.
•Kelompok siswa mempresentasikan proposal yang akan diajukan kepada organisasi sekolah di depan kelas.
•Siswa lainnya mengajukan pertanyaan, tanggapan, dan kritikan terhadap proposal yang ditulis kelompok siswa.
•Guru memberikan tanggapan dan perbaikan serta penyempurnaan terhadap proposal yang ditulis kelompok siswa.
Evaluasi :
•Guru memberikan penilaian berdasarkan proposal dan presentasi yang disajikan oleh kelompok siswa.
•Guru memberikan penilaian tertulis tentang materi yang diberikan siswa.
•Guru memberikan reward dan tambahan poin kepada kelompok terbaik yang proposalnya diterima oleh organisasi sekolah.

11.Metode Group Investigation (GI)
Nama Metode : Group Investigation (GI)
•Model koperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok dengan orientasi mengerjakan tugas, rencanakan pelaksanaan tugas, mengerjakan tugas investigasi bisa di luar dan di dalam sekolah, penyajian laporan, dan evaluasi individu.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya materi mengidentifikasi peristiwa, pelaku, dan perwatakannya, dialog, dan konflik pada pementasan drama.
•Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang akan mengidentifikasi sebuah pementasan drama, merangkum, dan mengaitkan isi dengan kehidupan sehari-hari.
•Kelompok siswa menonton pementasan drama di luar sekolah.
•Kelompok siswa melakukan investigasi dan menyajikan hasil ke dalam sebuah laporan lengkap.
•Kelompok siswa melakukan presentasi di depan kelas dan ditanggapi serta dikritisi oleh siswa lainnya.
•Guru memberikan tanggapan, penjelasan singkat, dan kesimpulan dari hasil investigasi yang telah dilakukan siswa.
Evaluasi :
•Penilaian diambil dari hasil laporan dan presentasi yang dilakukan.
•Guru memberikan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian.
12.Metode Student Facilitator and Explaining
Nama Metode : Student Facilitator and Explaining
•Siswa menjadi fasilitator dalam pembelajaran. Siswa mendapatkan informasi, menjelaskan kepada siswa lain, dan siswa lain menjelaskan serta mengembangkan informasi kepada siswa lainnya. Begitu selanjutnya.
Prosedur Pelaksanaan
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya materi tentang membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif.
•Guru mengelompokkan siswa berdasarkan baris tempat duduk.
•Guru meminta semua siswa memahami materi tentang membedakan fakta dan opini pada editorial dengan membaca intensif.
•Guru membimbing seluruh siswa.
•Siswa yang duduk di bangku pertama menjelaskan materi kepada siswa di belakang.
•Siswa selanjutnya menjelaskan materi kepada siswa berikutnya dengan mengembangkan informasi yang didapatkannya. Begitu selanjutnya sampai siswa yang berada di bangku paling akhir. Siswa paling akhir harus menerangkan materi kepada siswa yang berada di depan.
•Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari.
Evaluasi :
•Guru menilai keaktifan dan usaha siswa dalam menjelaskan materi kepada siswa lainnya.
•Guru memberikan tes tertulis berupa uraian yang salah satu berisi tentang menjelaskan ulang materi yang telah dipaparkan kepada teman sekelas.

13.Metode Course Review Horay
Nama Metode : Course Review Horay
•Biasanya metode ini dilakukan untuk pemantapan sebelum ujian berlangsung. Tetapi dapat juga dilakukan untuk satu materi. Metode ini dilakukan dengan cara menuliskan nomor dan dimasukkan ke dalam kotak. Apabila mendapatkan nomor yang sama, siswa harus siap menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya materi tentang mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar dalam cerpen yang dibacakan.
•Pada pertemuan sebelumnya, guru membagi siswa ke dalam kelompok dan menugasi kelompok untuk membaca cerpen yang telah ditentukan guru.
•Sesudah membaca cerpen, kelompok siswa mendiskusikan unsur-unsur intrinsik cerpen dan hal-hal yang penting lainnya.
•Guru menyiapkan sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh kelompok siswa. Kelompok siswa yang menjawab benar paling banyak akan mendapatkan hadiah yang telah disiapkan oleh masing-masing kelompok dan menyebutkan yel hore.
•Tiap anggota siswa mendapat giliran untuk memilih satu nomor yang ada di dalam kotak. Guru memberikan pertanyaan sesuai dengan nomor yang didapat.
•Guru menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.
Evaluasi :
•Guru melakukan penilaian dari kesiapan seorang siswa untuk menjawab pertanyaan.
•Guru melakukan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian.

14.Metode Pair Checks
Nama Metode : Pair Checks
•Metode dilakukan dengan cara masing-masing siswa membuat soal dengan kreasi masing-masing. Saling tukar dan menjawab pertanyaan.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Metode ini dapat digunakan pada saat memberikan materi pengayaan atau pada saat melaksanakan ulangan harian.
•Pada pertemuan sebelumnya, siswa diminta untuk membuat sejumlah soal dengan kreasi masing-masing, misalnya dalam bentuk puzzle dan teka-teki silang.
•Siswa memberikan bertukar soal yang telah dibuat.
•Siswa mengerjakan tanpa bertanya dengan teman yang membuat soal.
-Soal dan jawaban dikembalikan kepada siswa yang membuat soal.
•Siswa mengoreksi jawaban teman dan memberi nilai serta menyerahkan nilai kepada guru.
•Guru memberi reward kepada siswa yang mempunyai kategori soal sulit dan siswa yang mendapatkan nilai tinggi.
Evaluasi :
•Guru menilai dari bentuk soal yang dibuat dan nilai yang dikumpulkan siswa atas usaha menjawab soal yang diberikan siswa lainnya.
•Guru melakukan tanya jawab yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diuji cobakan.

15.Metode Karyawisata
Nama Metode : Karyawisata
•Metode ini dilakukan di luar sekolah untuk menambah pengetahuan siswa tentang materi yang dipelajari.
Prosedur Pelaksanaan :
•Metode ini butuh perencanaan yang matang. Metode ini dapat pada materi menganalisis pementasan dram berdasarkan teknik pementasan.
•Guru memastikan jadwal pementasan drama yang diadakan di daerah tempat tinggal atau di kota terdekat.
•Siswa diminta untuk benar-benar memperhatikan teknik yang digunakan pada pementasan drama yang telah ditonton.
•Guru mengusahakan siswa dapat berbincang-bincang dengan para pemain atau pun kru yang telah mempersiapkan pementasan drama.
•Di sekolah siswa dan guru melakukan tanya jawab serta diskusi tentang informasi yang mereka dapatkan dari karyawisata yang telah dilakukan.
•Guru memberikan nilai-nilai penting atas materi yang telah mereka dapatkan.
Evaluasi :
•Penilaian diambil berdasarkan keaktifan siswa dalam kegiatan karyawisata dan tanya jawab di kelas dan laporan tentang teknik pementasan yang telah ditonton siswa.

16.Metode Problem Solving
Nama Metode : Problem Solving
•Merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lainnya, dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya materi tentang menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan dan atau penelitian.
•Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok.
•Kelompok menentukan tema yang akan ditulis menjadi karya ilmiah, misalnya meniliti penggunaan kalimat tidak efektif dalam sebuah media masa.
•Kelompok mencari data dan melakukan kesimpulan serta memberikan saran agar tidak terjadi ketidakefektifan dalam penulisan artikel di media masa.
•Kelompok menyajikan karya ilmiah dalam bentuk yang sudah ditentukan dan dipresentasikan di depan kelas.
•Kelompok lain menanggapi karya ilmiah yang dilakukan kelompok lain.
•Guru menanggapi dan memberikan reward kepada tiap kelompok dengan menambah 5 poin untuk penambahan angka dipenilaian akhir.
Evaluasi :
•Penilaian diambil dari karya ilmiah dan presentasi yang dilakukan kelompok siswa.

17.Metode Inkuiri
Nama Metode : Inkuiri
•Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk meneliti suatu masalah sehingga dapat menemukan cara pemecahannya.
Prosedur Pelaksanaan :
•Setelah melakukan pembukaan, yaitu memberi salam, absen, dan menunjukkan tujuan pembelajaran.
•Guru menerangkan materi secara singkat, misalnya materi tentang menulis notulen rapat sesuai dengan pola penulisannya.
•Setelah mengerti, siswa ditugasi secara individu untuk menjadi seorang notulen rapat atau diskusi atau seminar yang dilakukan di sekolah atau di lingkungan tempat tinggal siswa.
•Sebelum menjadi notulen, siswa harus memperhatikan seorang notulen menjalankan tugasnya dan mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan notulen tersebut.
•Siswa membuat janji untuk menjadi notulen rapat, diskusi, atau suatu seminar.
•Siswa menyampaikan hasil kerjanya sebagai notulen di depan kelas.
•Guru dan siswa lainnya menanggapi hasil kerja yang dilakukan siswa.
Evaluasi :
•Guru melakukan penilaian berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa dan hasil kerja yang dipresentasikan.
•Guru juga memberikan tes tertulis dalam bentuk soal uraian.